Masyarakat Jepang sudah lama diketahui mempunyai kedisiplinan yang tinggi dan tata krama yang bagus. Kultur hal yang demikian tak terwujud secara instan. Tetapi via pengajaran khusus yang dipakai semenjak umur rumahasyam.com.

Sistem Pendidikan Anak di Jepang

Di antara sistem pengajaran hal yang demikian, terdapat sejumlah skor unik yang semestinya dicermati. Yuk, tengok!

Baca Juga : 5 Cara Mengelola Stres untuk Mahasiswa Tingkat Akhir

1. Memprioritaskan penyusunan adab, bukan cuma skill

Berbeda dengan kebanyakan taman kanak-kanak di tanah air, sekolah umur dini di Jepang tak mengharuskan membaca dan menulis. Buah-buah hati khususnya dulu dilatih budi pekertinya sekalian dimaksimalkan rasa tanggung jawabnya.

Mereka banyak diajari mengenai seni, dongeng, cerita, tarik suara, dan tentu saja bermain permainan tradisional. Tak ada cara kenaikan kelas. Mereka tak seharusnya bersaing dalam hal akademik di umur yang masih belia.

2. Meningkatkan kreativitas buah hati

Sebab tak dituntut dapat calistung, buah hati-buah hati di sana lebih banyak menggambar, tarik suara, serta aktivitas lain yang menumbuhkan kreativitas. Tak heran, dinding sekolah lazimnya dipenuhi karya-karya yang mereka buat sendiri.

Buah-buah hati juga sering diajak tur untuk melatih sensitifitas mereka kepada lingkungan sekitar, semisal ke taman bermain, museum, atau kebun hewan.

3. Guru bukan sekedar guru

Di sekolah, guru atau sensei tak berperan sebagai orang yang memberikan materi. Mereka seharusnya berposisi sebagai orang dewasa yang memberi nasehat buah hati-buah hati. Banyak memberikan motivasi, senantiasa ceria, lincah, serta menjadi sahabat sebaya.

Hampir tak ada guru yang mengenakan baju formal. Justru mereka mengaplikasikan pakaian olahraga demi mempermudah gerak ketika mengawasi peserta didiknya.

4. Kwalitas sekolah sama di seluruh kawasan

Pemerintah setempat membikin kebijakan supaya tiap-tiap buah hati menimba ilmu tak jauh dari lokasi daerah tinggalnya. Menariknya, tak ada sekolah unggulan di Jepang. Tiap sekolah mempunyai kwalitas yang sama. Orang tua jadi tak perlu kuatir dan dapat melatih kemandirian buah hati untuk dapat pulang atau pergi ke sekolah sendiri.

5. Pendidikan telah diawali semenjak di rumah

Pendidikan tak melulu seputar sekolah. Malahan pengajaran justru patut diawali dari keluarga. Itulah yang dijalankan para ibu di Jepang.

Semenjak balita, buah hati-buah hati telah dilatih untuk makan dengan tangan sendiri. Para ibu akan memasak hidangan berbentuk lucu yang membangkitkan atensi buah hati. Ukurannya bahkan kecil supaya mereka gampang mengambilnya dengan sumpit. Seandainya telah terbiasa, pelan mereka akan dididik memasak.