rumahasyam.com – Sepintas, cuma kata “maha” yang membandingkan di antara kata “mahasiswa” dan kata “pelajar”. Tetapi, tahukah kalian jika dibalik kata “maha” memiliki kandungan arti tertentu? Menurut KBBI, kata “Maha” disimpulkan sebagai sangat; amat; teramat. Ini memperlihatkan jika mahasiswa tentu saja mempunyai peranan yang lebih besar dibanding dengan pelajar biasa. Selainnya tambahan peranan, ternyata masih ada beberapa hal yang lain membandingkan di antara mahasiswa dengan pelajar. Berikut hal yang membuat mahasiswa berbeda jauh dengan pelajar :

Mahasiswa berpikiran secara logis

Mahasiswa semestinya telah sanggup berpikiran secara logis. Maknanya, mahasiswa sanggup hadapi dan pecahkan semua jenis persoalan secara rasional, dan tidak ambil perlakuan yang pasti cuma akan bikin rugi dianya dan oran lain.

Krisis, tersebut keunikan mahasiswa

Kata “krisis” di sini mempunyai tujuan di mana mahasiswa bukan hanya terima hal demikian saja, tetapi menanyakan sampai seberapa jauh integritas satu hal. Bahkan juga, tidak cuma sampai pada tahapan menanyakan integritas, tetapi sebagai seorang mahasiswa, dia harus sanggup menunjukkan integritas satu hal secara rasional.

Baca Juga : Cara Belajar Online Efektif Dimasa Pandemi

Mahasiswa fokus ke masa datang

Berpikiran jauh ke depan. Tersebut yang minimal yang mahasiswa perlu kerjakan sedini mungkin. Bukan hanya menyaksikan sekian hari ke depan saja, tetapi minimal mahasiswa sanggup berencana perbuatannya untuk 1 atau 2 tahun depan.

Mahasiswa sanggup bertanggung jawab yang berat juga

Berlainan dengan pelajar yang cuma jalankan kehidupan akademis dan sekadar memahat prestasi, tetapi mahasiswa lebih dituntut untuk berperan di kehidupan warga. Kontributor sebagai wujud riil dari tanggungjawab dan kesadaran untuk mahasiswa untuk membuat kehidupan kelompok yang lebih bagus.

Berani melakukan tindakan dan berani bernada

Kadang-kadang mahasiswa perlu menyumbang suaranya, perlu ambil perlakuan tertentu, sepanjang perlakuan dan perkataan itu betul ada dan dilaksanakan untuk kebutuhan bersama. Harus diingat jika apa yang sudah dilakukan atau disampaikan harus juga dapat dipertanggungjawabkan secara logis.

Mahasiswa dapat menyesuaikan dengan peradaban sosial

Mahasiswa perlu mengontrol ego secara baik supaya sanggup menyesuaikan dengan lingkungannya dan dapat diterima secara baik oleh orang sekeliling. Kekuatan penyesuaian sosial ini akan menolong kehidupan mahasiswa, khususnya saat bekerja bersama dalam organisasi, ditambah lagi saat masuk ke dunia kerja.

Individu yang mandiri

Mahasiswa adalah individu yang mandiri. Berlainan dengan pelajar yang terus-terusan dihidangkan pengetahuan dan wacana baru, mahasiswa malah harus mengeksploitasi sendiri wacana yang dipunyainya. Ketidaktergantungan mahasiswa sama orang lain sebagai bentuk mahasiswa yang mandiri.