rumahasyam.com – Mekanisme pendidikan semakin berkembang karena ada kurikulum berstandar internasional. Tidak seluruhnya sekolah mengaplikasikan kurikulum ini tetapi cuma sekolah tertentu saja seperti sekolah internasional yang memakai standard itu. Pada sekolah internasional biasanya mengaplikasikan kurikulum luar seperti Cambridge International, Edexcel, atau Baccalaureate.

Tidak disangkal, saat ini lebih banyak orangtua inginkan anak-anaknya memperoleh pendidikan tidak cuma di bagian akademis saja tapi juga ketrampilan dan kekuatan yang lain bisa sesuaikan dengan modernisasi jaman. Untuk penuhi keperluan itu, sekolah internasional sering jadi referensi dengan implementasi kurikulum berstandar global yang dianggap mempunyai mekanisme pendidikan yang lebih berkualitas.

Ketidaksamaan Kurikulum Internasional Dan Nasional

Kehadiran sekolah internasional makin bertambah menyebar di beberapa kota besar di Indonesia. Sekolah internasional tawarkan mekanisme pendidikan yang lain dari umumnya sekolah lokal yang mengaplikasikan mekanisme kurikulum berstandar nasional. Walau sama sebagai instansi pendidikan, tetapi ada ketidaksamaan antara sekolah internasional dan sekolah lokal. Berikut beberapa ketidaksamaan sekolah internasional dengan sekolah nasional.

1. Kurikulum

Kurikulum sekolah internasional biasanya merujuk pada kurikulum seperti Cambridge Assessment International Education, Edexcel atau International Baccalaureate (IB). Untuk dapat memperoleh cap sekolah internasional harus mendapatkan sertifikasi sah dari instansi yang berkaitan. Tidak itu saja, penentuan sekolah berstandar internasional harus juga sesuaikan dengan tenaga pendidik dan sarana yang ada.

Dalam pada itu, sekolah nasional baik sekolah negeri atau swasta ialah sekolah yang memakai mekanisme kurikulum nasional yang diputuskan oleh pemerintahan lewat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Faktor yang ditonjolkan dari kurikulum berbasiskan nasional salah satunya berkaitan pengetahuan, ketrampilan dan sikap.

Salah satunya sekolah bertingkat internasional berbasiskan kurikulum Cambridge yaitu ialah Global Prestasi School (GPS) yang berada di Bekasi, Jawa Barat. GPS memakai kurikulum 2013 dan berafiliasi dengan kurikulum Cambridge.

GPS terbagi dalam Montessori Pra-sekolah, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Sistem Montessori sendiri ada 5 tempat yakni EPL, Sensorial, Language, Math dan Culture. Global Prestasi Montessori mempersiapkan pendidikan anak semenjak umur dini sampai tingkatan Sekolah Menengah Atas (SMA). Dengan affiliate kurikulum Cambridge, pada pelajar GPS sanggup meneruskan ke tingkatan kampus terkenal. Dan membuat kapabilitas mereka sejak awal kali supaya siap hadapi kompetisi global

2. Mekanisme Evaluasi

Di tingkat pendidikan menengah atas di sekolah internasional, biasanya lebih fleksibel dalam mode penjurusan. Tidak cuma mengutamakan penjurusan IPA atau IPS, tapi ada juga pilihan penjurusan lain. Sekolah internasional memberi beberapa pilihan mata pelajaran yang dapat diambil pelajar-siswi untuk peningkatan ketrampilan mereka. Kurikulum internasional lebih menuntut anak-anak jadi lebih inovatif dan aktif. Disamping itu, tujuan sekolah internasional lebih memprioritaskan di proses bukanlah hasil.

Dalam pada itu, seperti yang Kita mengetahui, sekolah berstandar nasional banyak memiliki mata pelajaran. Selainnya pengetahuan tentu dan linguistik, ada pula pengetahuan lain seperti pendidikan seni, pengetahuan sosial, olahraga, dan ketrampilan. Pada praktiknya, pelajar-siswi harus kuasai bermacam mata pelajaran dan semua akan dites sebagai penilaian akhir untuk beberapa pelajar.

3. Bahasa Pengantar

Ketidaksamaan menonjol lain di antara sekolah internasional dengan sekolah berstandar nasional ialah bahasa pengantar. Di sekolah internasional biasanya memakai bahasa asing sebagai bahasa pengantar. Bahasa asing yang digunakan seperti bahasa Inggris, bahasa Mandarin, atau bahasa dari beberapa negara Eropa. Sementara di sekolah nasional, bahasa pengantar yang dipakai ialah bahasa Indonesia. Ini sudah sesuai kurikulum yang diputuskan pemerintahan.

Baca Juga : Tarif Kuliah Hukum Di Universitas Harvard Amerika

4. Sarana

Dari segi sarana, sekolah internasional termasuk lebih bagus dari sekolah nasional. Biasanya, ruangan belajar sekolah internasional diperlengkapi dengan sarana AC, perpustakaan dengan beberapa buku up-date dan komplet, fasilitas olahraga, food court sebagai kantin, dan beberapa tempat khusus yang mendukung ketrampilan yang lain.

Dan untuk sekolah nasional misalkan sekolah negeri, sarana yang disiapkan sesuaikan dengan bujet dana pendidikan dari pemerintahan. Sarana yang disiapkan salah satunya fasilitas olahraga (lapangan), kantin, perpustakaan, dan perlengkapan kesenian. Adapun sekolah swasta berbasiskan kurikulum nasional sediakan sarana dari dana yang didapatkan dari yayasan dan pungutan pendidikan pelajar. Sarana yang diberi pun tidak kalah komplet dari sekolah internasional.

5. Tenaga Pendidik

Untuk tenaga pendidik atau guru di sekolah internasional biasanya mempunyai kapabilitas yang pasti sesuaikan dengan kurikulum sekolah. Tidak seluruhnya guru di sekolah internasional datang dari luar negeri. Bahkan juga ada sekolah internasional yang cuma ada satu guru asing, selebihnya guru asal dari Indonesia. Tetapi, di sekolah internasional lain ada pula yang mengaryakan banyak guru di luar negeri seperti Filipina, China, Singapura, Eropa, dan Amerika.

Dan guru di sekolah nasional baik negeri atau swasta biasanya datang dari dalam negeri. Disamping itu, kapabilitas guru di sekolah nasional sesuaikan dengan kurikulum yang berjalan. Salah satunya hal kehadiran guru lokal yang lebih memimpin sesuaikan dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar khusus di sekolah nasional.

6. Pekerjaan Dan Ujian Sekolah

Berkenaan pekerjaan dan ujian di sekolah internasional dan nasional ada ketidaksamaan. Pelajar di sekolah internasional semakin banyak diberi pekerjaan praktek atau uji coba. Pekerjaan praktek ini misalkan untuk mata pelajaran science seperti Kimia, Biologi dan Fisika.

Untuk ujian di sekolah internasional bukan hanya lewat Ujian tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Beberapa pelajar perlu ikuti ujian sah dari CIE atau IB. Ujian ini umumnya dilaksanakan sekali saat pelajar ada di kelas 12. Disamping itu, di sekolah internasional umumnya mengaplikasikan mode ujian berbentuk makalah yang dijawab secara esai.