6 Fakta Menarik dan Unik Sistem Pendidikan Sebagian Negara di Dunia – Berbicara tentang pendidikan memanglah tidak terdapat habisnya. Perkara pendidikan senantiasa menarik untuk dibicarakan. Maklum, pendidikan merupakan perihal berarti untuk suatu negara. Kemajuan suatu negara tergantung dari tingkatan pendidikan masyarakatnya. Terus menjadi besar tingkatan pendidikan, terus menjadi maju pula perkambangan sesuatu negara.
Di masa modern semacam ini, rujukan seputar pendidikan pula gampang di bisa. Dikala ini kamu dapat mencari ketahui gimana pertumbuhan pendidikan di luar negara. Harapannya rujukan tersebut hendak menolong kamu untuk turut membetulkan mutu pendidikan di Indonesia.
Di luar negara, banyak fakta- fakta menarik serta unik menimpa sistem pendidikan. Seluruhnya dapat jadi inspirasi dalam melakukan proses pendidikan di Indonesia.
Berikut merupakan fakta- fakta menarik dan unik tentang sistem pendidikan di 8 negara:
-
1. Finlandia
Apabila berdialog menimpa sistem pendidikan yang terdapat di dunia, Finlandia jadi negara yang kerap dibicarakan. Pendidikan di Finlandia banyak jadi acuan pendidikan di bermacam negara. Sistem pendidikan di Finlandia merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Finlandia merevolusi pendidikannya 40 tahun yang kemudian dengan tata cara pendidikan yang berbeda dari negara- negara Barat pada biasanya.
Di Finlandia, anak baru boleh masuk sekolah sehabis mereka berumur 7 tahun. Ini pasti sangat berbeda dengan yang terdapat di Indonesia. Di Indonesia,
usia 3 tahun telah masuk pre- school, setelah itu 4 tahun TK nol kecil serta usia 5 tahun TK nol besar. Walaupun dilihat dari kacamata pendidikan modern kanak- kanak Finlandia ini“ terlambat sekolah”, mereka malah sangat pandai diantara siswa- siswa dari negara yang lain.
Di Finlandia, tidak terdapat rapor yang mengukur nilai seseorang anak. kalo di kita kan masing- masing cawu/ semestar terdapat pembagian rapor ke orang tua, nah disitu engga terdapat gan! bukan cuman itu, disitu pula engga terdapat ranking siswa. juga tidak terdapat kompetisi antar siswa, antar sekolah apalagi antar wilayah.
-
2. Norwegia
Tidak hanya Finlandia, negara Skandinavia yang diketahui mempunyai sistem pendidikan yang baik merupakan Norwegia. Sistem pendidikan Norwegia tiap tahun menempati posisi 10 besar dunia serta tidak tidak sering senantiasa menempati posisi paling atas.
Prestasi ini disebabkan terdapatnya sokongan pemerintah Norwegia atas persamaan perihal untuk masyarakat negaranya untuk memperoleh pelayanan pendidikan yang baik, tidak dibedakan atas latar balik sosial, budaya, ataupun wilayahnya. Semangatnya, sekolah ialah tempat untuk menimba ilmu pula diharapkan sanggup membagikan kesejahteraan untuk tiap pelajarnya.
Dalam sistem pendidikan di Norwegia terdapat kewajiban belajar 10 tahun, yang terdiri dari primary, lower secondary, serta upper secondary. Sistem pendidikan di Norwegia dibagi dalam 3 bagian, antara lain: pendidikan dasar& menengah awal, pendidikan menengah atas serta pendidikan besar.
-
3. Rusia
Pendidikan di Rusia disediakan oleh Negara serta diatur seluruhnya oleh kementerian pendidikan Federal. Tingkatan pendidikan juga mempunyai kesamaan dengan negara- negara yang lain mulai dari tingkat dasar pra sekolah sampai tingkatan besar. Tetapi demikian, dikala ini Rusia jadi salah satu destinasi pendidikan pelajar internasional.
Rusia jadi salah satu destinasi pendidikan pelajar internasional sebab banyaknya beasiswa yang dapat didapatkan disitu. Tidak hanya itu, apabila dibanding dengan negara- negara Eropa yang lain, bayaran hidup serta bayaran kuliah di Rusia terbilang lebih murah.
Pada sistem pendidikan di Rusia, untuk tugas aplikasi hendak lebih banyak dibanding dengan pemberian modul di dalam kelas. Dalam penilaianpun didasarkan pada tingkatan pengetahuan hasil tes serta pula lewat segala proses belajar, tercantum dalam penentuan kelulusan di universitas, didetetapkan dari skripsi serta nilai sepenuhnya.
-
4. Jerman
Untuk orang Jerman, sekolah tidak cuma berhubungan dengan akademis, tetapi pula gimana bersosialisasi. Sebab seperti itu Jerman melarang homeschooling serta mengharuskan anak umur 6 hingga 15 tahun untuk masuk sekolah. Pemerintah Jerman menggratiskan bayaran pendidikan, mulai dari SD sampai akademi besar.
Kanak- kanak di Jerman cuma masuk sekolah hingga saat sebelum lunch. Terdapat sebagian yang bersekolah hingga sore, tetapi kelas sore cuma diperuntukkan untuk pelajaran non kognitif semacam berolahraga ataupun pendidikan seni. Jam sekolah di Jerman memanglah lebih pendek, sebab Jerman lebih mementingkan metode belajar yang efektif.
-
5. Jepang
Orang Jepang telah populer di dunia hendak kecerdasan, kesopanan, dan etos kerjanya yang baik. Keunggulan tersebut bisa terbentuk tidak lain sebab sistem pendidikan Jepang yang dinilai selaku salah satu yang terbaik di dunia. Di Jepang para siswa tidak hendak mendapatkan tes apapun sampai mereka menggapai kelas 4( berumur 10 tahun). Mereka meyakini kalau tujuan 3 tahun awal sekolah tidaklah untuk menghakimi pengetahuan ataupun belajar anak, melainkan mereka fokus pada pendidikan sopan santun serta kepribadian diri.
Di akhir SMA, para siswa Jepang wajib mengambil tes yang sangat berarti dalam memastikan masa depan mereka. Siswa bisa mempunyai salah satu akademi besar yang mereka mau, pastinya dengan persyaratan skor tertentu. Bila siswa tidak menggapai skor tersebut bisa jadi mereka tidak hendak masuk ke akademi besar. Persaingan untuk masuk universitas di Jepang sangat besar serta cuma 76% yang melanjutkan pendidikan sehabis SMA
-
6. Korea Selatan
Kamu suka menyaksikan drama Korea dengan latar cerita kehidupan sekolah? Nyatanya, kehidupan sekolah di Korea tidak seindah yang terdapat di drama. Di Korea Selatan, siswa yang terdapat di jenjang SD serta SMP, waktu belajar diawali jam 7 pagi sampai 4. 30 sore. Sebaliknya SMA, mengawali pada jam 8 pagi sampai 10 malam. Perihal ini dicoba supaya para siswa belajar ekstra keras untuk lolos ke akademi besar. Persaingannya yang ketat, membuat banyak calon mahasiswa di Korea Selatan hadapi tekanan pikiran serta bunuh diri.
Korea memiliki 5 mata pelajaran utama, ialah Matematika, Sains, bahasa Korea, Riset Sosial, serta bahasa Inggris. Posisi guru di Korea Selatan sangat dihormati. Apalagi, telah tercantum perihal yang wajar bila guru melaksanakan kekerasan raga guna mendisiplinkan siswanya.