
Kelebihan Dan Kekurangan Co-Branding
Kelebihan Dan Kekurangan Co-Branding
Digital Branding Indonesia – Co-branding melibatkan beberapa brand atau produk yang ditawarkan ke publik dengan satu strategi pemasaran. Misalnya, satu iklan menunjukkan seseorang membeli brand sepatu tertentu dan kemudian juga menggunakan brand kartu kredit tertentu untuk melakukannya. Demikian juga, satu brand dapat digunakan pada produk terpisah, seperti sepatu atletik dan peralatan atletik.
Dari dua contoh di atas dapat dijabarkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki co-branding.
Reinforcement
Semakin sering konsumen melihat brand tertentu semakin ia mengingatnya. Sebuah brand dimaksudkan untuk mengkomunikasikan makna dan identitas. Dengan beberapa produk co-branding, sebuah perusahaan dapat menciptakan kesan yang lebih kuat dalam benak publik. Produk yang lebih banyak dapat memperkuat citra brand daripada hanya satu produk.
Signaling
Co-branding adalah salah satu cara untuk menancapkan berbagai bentuk informasi kepada konsumen. Dari keterkaitan dengan produk lain, konsumen mungkin dapat menyimpulkan tingkat kualitas yang sama. Kepuasan atas satu produk dapat disebarkan ke orang lain. Jika satu produk dikaitkan dengan beberapa brand, itu menandakan kesuksesan co-branding bagi kedua perusahaan
Value
Sebuah brand memiliki nilai finansial yang mewakili uang yang telah diinvestasikan oleh perusahaan dalam kampanye pemasaran dan periklanan sebelumnya. Dengan menggabungkan beberapa produk dengan brand tunggal, perusahaan dapat memanfaatkan investasi sebelumnya. Ketika bisnis menggabungkan brand yang terpisah, mereka juga berharap dapat menggabungkan nilai dan investasi yang mewakili brand tersebut untuk memaksimalkan nilai dan penghematan uang.
Competition
Namun fenomena co-branding dapat menimbulkan kerugian yang signifikan bagi usaha kecil yang belum sepenuhnya membangun diri di pasar manapun. Pesaing yang lebih besar dapat memanfaatkan nama brand yang sudah populer untuk produk baru dan bersaing dengan cara yang mungkin tidak dapat dilawan oleh bisnis baru. Inilah salah satu alasan mengapa para ahli sering menyarankan para pebisnis baru untuk fokus pada area di mana belum ada persaingan dalam jumlah yang signifikan atau brand yang sudah mapan.
Confusion
Bagi brand yang kurang dikenal, co-branding bisa menimbulkan kebingungan. Seorang konsumen mungkin mengenal satu brand dan cenderung membelinya, tapi kemudian mengesampingkan penggabungannya dengan yang lain sehingga dia tidak begitu mengenalnya. Perusahaan yang lebih kecil sebaiknya lebih berhati-hati dengan bagaimana mereka menggabungkan brand dan memastikan bahwa mereka benar-benar saling melengkapi. Hubungan dengan produk yang berkualitas lebih rendah bisa merusak brand baru.
Anda masih kesulitan untuk melakukan co-branding? Segera diskusikan dengan Rumah Asyam. Kami akan memberikan rekomendasi yang tepat untuk perusahaan Anda.
[indra armyanto/dari berbagai sumber]
LEAVE A COMMENT