
4 Tipe Logo
4 Tipe Logo
Digital Branding Indonesia – Logo merupakan suatu gambar atau sekadar sketsa dengan arti tertentu, dan mewakili suatu arti dari perusahaan, daerah, organisasi, produk, negara, lembaga, dan hal lainnya yang membutuhkan sesuatu yang singkat dan mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.
Logo harus memiliki filosofi dan kerangka dasar berupa konsep dengan tujuan melahirkan sifat yang berdiri sendiri atau mandiri. Logo lebih lazim dikenal oleh penglihatan atau visual, seperti ciri khas berupa warna dan bentuk logo tersebut.
Ada 4 tipe logo yang dapat dipilih sesuai dengan brand perusahaan, yakni :
- Wordmark
Tipe ini adalah yang paling sederhana tetapi paling efektif, yakni berupa kata. Nama perusahaan atau brand ditulis sebagai logo. Namun logo tipe ini harus dibuat unik agar terlihat menarik dan berbeda dengan yang lain. Misalnya dari sisi font atau warna.
Contoh perusahaan yang menggunkan tipe ini adalah Canon, Instagram, FedEx dan Coca Cola.
- Letter Mark
Tipe ini menggunakan singkatan, angka dan karakter. Logo ini paling sering digunakan karena nama perusahaan terlalu panjang atau pengucapannya yang sulit.
Contohnya P&G, H&M, CK dan 3M.
- Symbol Mark
Brand yang menggunakan tipe ini sebagian besar adalah perusahaan besar yang sudah terkenal. Misalnya Nike, pada mulanya menggunakan simbol dan nama, namun setelah menjadi perusahaan terkenal maka logonya hanya berupa symbol. Perusahaan lain yang menggunakan tipe ini adalah Twitter dan Apple.
- Combination Mark
Tipe ini adalah yang paling popular. Jika nama perusahaan tidak menjelaskan apa yang kita jual atau aspek tertentu yang direfleksikan oleh brand, maka tipe ini yang paling tepat digunakan. Kombinasi nama dan symbol. Gunakan symbol jika diperlukan agar tidak membuat konsumen bingung. Namun logo yang bagus adalah yang dapat berdiri sendiri, baik berupa nama atau symbol tanpa mengubah makna maupun pemahaman konsumen akan brand. Pemakaiannya dapat disesuaikan dengan media yang dipakai, bisa menggunkan kombinasi atau cukup nama atau symbol saja.
Contohnya IKEA dan Nike.
Logo yang hebat didesain untuk konsumen yang merasa memiliki keterikatan ketika melihatnya. Logo sebenarnya hanyalah sebuah logo. Konsumenlah yang membuatnya besar.
[indra armyanto/dari berbagai sumber]
LEAVE A COMMENT